Tahun ini, PT Pamapersada kembali peringati bulan K3. Kali ini, Pamapersada mengadakan dua kegiatan. Pertama, pelatihan 5R dan kedua Bazar Murah. Ini sebagai bentuk komitmen Pamapersada untuk meningkatkan kualitas UKM dan manfaat bagi masyarakat.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Banyak cara yang bisa dilakukan dalam rangka memperingati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Misalnya berupa kegiatan pelatihan Ringkas, Rapi, Resik, dan Rajin (5R) seperti yang dilakukan PT Pamapersada pada Kamis (16/3/2023).
Tidak hanya itu, PT Pamapersada melalui LPB Pama Bessai Berinta juga melaksanakan kegiatan Bazar Murah bagi mitra mereka dan masyarakat secara umum. Lewat kedua kegiatan ini, PT Pamapersada juga berupaya semakin meningkatkan kualitas UMK dan juga mendekatkan diri kepada masyarakat.
Perwakilan CSR PT Pamapersada Distrik Indo Abdul Syukur yang hadir pada acara itu memaparkan, untuk kegiatan pelatihan 5R berlangsung pada tanggal 16 Maret 2023. Sementara untuk Bazar Murah dihelat selama 3 hari. Yakni pada tanggal 14-16 Maret 2023. Kegiatan Bazar Murah atau Expo LPB, bertempat di kantor LPB Pama Bessai Berinta, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan.
“Untuk kegiatan pelatihan 5R, kami melibatkan sebanyak 22 peserta UMKM Makanan Kemasan yang merupakan mitra LPB Pama Bessai Berinta. Narasumber pada kegiatan ini ada dari Departemen SHE PT Pamapersada Distrik Indo, Bapak Eko Puspo Prasetyo,” kata Abdul Syukur.
Adapun untuk pelaksanaan Bazar Murah, diakui Abdul Syukur, kalau kegiatan tersebut memang menargetkan masyarakat umum. Dengan harapan, kehadiran PT Pamapersada di Kota Taman, sebutan Bontang, membawa manfaat yang baik bagi masyarakat setempat.
“Dalam pelaksanaan Bazar Murah ini didampingi oleh tim CSR PT Pamapersada Distrik Indo, yakni Bapak Sandy bersama Ibu Nurhayati sebagai Tim Marketing LPB Pama Bessai Berinta,” tuturnya.
Kegiatan Bazar Murah Berkolaborasi dengan Koperasi Pamandiri
Lebih lanjut Abdul Syukur menjelaskan, bahwa kegiatan Bazar Murah ini merupakan bagian dari kolaborasi pihaknya dengan Koperasi Pamandiri. Dengan tujuan untuk melengkapi berbagai item yang akan dijual dalam Expo LPB. Seperti minyak, gula, dan sebagian lainnya merupakan produk utama yang ingin dipasarkan oleh Tim LPB berupa beras putih, merah, dan hitam organik.
“Produk-produk itu sudah tersertifikasi dan dilengkapi izin edar dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Timur. Ada sebanyak 16 UMKM dari dua daerah, yakni Kutai Timur dan Kota Bontang, yang telah terfasilitasi pemasarannya,” papar Syukur terkait rangkaian kegiatan PT Pamapersada peringati bulan K3.
Kegiatan ini sendiri mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat. Bukti atas hal itu, dalam 3 hari gelaran Bazar Murah, seluruh produk yang dijajakan pada acara itu habis terjual. Karenanya, Syukur merasa sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Apalagi manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
Dari Pelatihan 5R, UMKM Bisa Perkuat Bisnis dengan LPB Pama Bessai Berinta
Sementara terkait dengan pelatihan 5R bagi pelaku UMKM, Abdul Syukur menyampaikan apresiasinya yang luar biasa. Karena para pelaku UMKM yang jadi peserta pelatihan mau berhenti produksi sehari demi mengikuti kegiatan pelatihan 5R dari LPB Pama Bessai Berinta.
Menurutnya, kegiatan pelatihan ini terbilang sangat penting bagi pelaku UMKM. Dengan kegiatan ini, UKM maupun UMKM bisa mempergunakan secara maksimal adanya Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Bessai Berinta. Baik untuk berkonsultasi hingga mendapatkan pelatihan, pendampingan, pemasaran, dan pembiayaan.
“Dengan demikian, UKM dapat terus meningkatkan kualitasnya sehingga nantinya menjadi UKM yang mandiri. Semoga para peserta tidak bosan mengikuti pelatihan dan pendampingan yang diberikan LPB Pama Bessai Berinta dan PT Pamapersada Nusantara Distrik Indo. Ilmu yang diberikan, harus diserap sebanyak-banyaknya,” imbuh Syukur.
Apa Itu Program Pelatihan 5R LPB Pama Bessai Berinta?
Lalu apa itu yang dimaksud dengan program pelatihan 5R? Abdul Syukur menjelaskan, kalau program 5R merupakan adaptasi dari program 5S, yakni (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia. Penyampaian materi langsung oleh Eko Puspo Prasetyo.
Kepada para peserta pelatihan, Eko Puspo Prasetyo menjabarkan, jika pelatihan 5R merupakan suatu metode untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang. 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar.
“Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan. Dengan demikian, 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai,” ungkapnya.
Yang Penting Diketahui tentang Program 5R
Sebagai informasi, program pelatihan 5R mendorong pelaku UKM atau UMKM agar semakin modren dalam menjalankan bisnis mereka. Dengan asas dasar, berupa RINGKAS, di mana prinsip memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja.
Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpannya. Supaya dapat dengan mudah diakses. Hal ini terbukti sangat berguna bagi sebuah perusahaan.
Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut.
RESIK adalah membersihkan tempat atau lingkungan kerja, mesin atau peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang dari pemilik UKM maupun karyawannya. RAWAT adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukannya (standardisasi).
Kemudian RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa yang sudah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat.
“Kami berharap, baik kegiatan pelatihan 5R bagi UKM dan Bazar Murah bagi masyarakat, dapat membawa manfaat yang baik. Sehingga perekonomian masyarakat Bontang dan Kutim semakin meningkat lewat pemberdayaan UKM atau UMKM,” tandas Syukur. (*/adv)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id