Miras Picu Gangguan Jiwa, Psikiater RSUD Taman Husada Bontang Ingatkan Bahayanya

Suci Surya
4 Views
Dokter Psikiater Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang, dr. Dewi Maharni, M. Sc., Sp. KJ. (Rae/Akurasi.id)

Dokter Psikiater RSUD Taman Husada Bontang, dr. Dewi Maharni mengingatkan, efek miras pada otak bisa sangat berbahaya. Otak uang rusak akibat alkohol akan memengaruhi perilaku seseorang secara drastis.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Minuman keras (miras) bukan hanya berdampak buruk bagi fisik, tetapi juga bisa merusak mental atau kejiwaan seseorang. Bahkan, konsumsi miras berlebihan berpotensi memicu gangguan jiwa serius, mulai dari depresi hingga halusinasi.

Dokter Psikiater Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang, dr. Dewi Maharni mengingatkan, efek miras pada otak bisa sangat berbahaya. Otak uang rusak akibat alkohol akan memengaruhi perilaku seseorang secara drastis.

“Jelas sangat berbahaya bagi otak. Jika otaknya sudah rusak, seseorang bisa mengalami gangguan jiwa seperti halusinasi dan emosi yang meledak-ledak. Mereka sulit mengontrol diri,” ujar dr. Dewi saat ditemui di ruangannya, Senin (24/2/2025).

Ia menegaskan, salah satu efek langsung yang sering tidak disadari adalah perubahan suasana hati yang ekstrem. Orang yang mabuk rentan melakukan tindakan berbahaya, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Lebih parahnya, miras juga bisa memperparah kondisi mental seseorang yang sudah mengalami stres atau depresi. Bukannya menyelesaikan masalah, miras justru membuat seseorang semakin kehilangan kontrol dan arah.

“Seringkali orang berpikir miras bisa meredakan stres. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Alkohol memperparah depresi dan memperburuk kondisi mental,” paparnya.

Dalam kondisi tertentu, miras bahkan bisa memicu tindakan kriminal seperti kekerasan, pemerkosaan, hingga pembunuhan. Ini karena seseorang kehilangan akal sehat dan mudah tersulut emosi.

Perempuan berjilbab ini pun mengimbau agar masyarakat, terutama keluarga, lebih peka terhadap perilaku anggota keluarganya. Menurutnya, lingkungan keluarga memegang peran penting dalam mencegah seseorang terjerumus dalam jerat miras dan narkoba.

“Keluarga harus aktif mengedukasi anak-anak soal bahaya miras dan narkoba. Jangan biarkan mereka mencari tahu sendiri karena risikonya besar,” pungkasnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)

Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *