Untuk menindaklanjuti masalah mahal dan langkanya gas elpiji 3 kg. Pemkot Samarinda memastikan bakal melakukan tindaklanjut hingga pengecekan ke distributor.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dalam beberapa pekan terakhir masyarakat banyak mengeluhkan gas elpiji 3 kg langka di pasaran. Meskipun ada, gas elpiji 3 kg dijual dengan harga mahal.
Biasanya gas melon hijau ini dijual seharga Rp20 ribu hingga Rp27 ribu rupiah per buahnya. Kini harganya bisa melonjak hingga Rp50 ribu.
Menyikapi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memastikan segera menindaklanjuti hal ini.
Selain itu, melalui rapat teknis pengendalian inflasi yang berlangsung di Balaikota Samarinda, Senin (19/6/2023). Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Kota Samarinda, Yuyum Puspitaningrum mengakatan. Jika pendistribusian gas elpiji dari Pertamina dari masing-masing pangkalan sebenarnya sudah sesuai dengan kuota yang dibutuhkan. Walaupun barangnya terlihat langka di pasaran, tapi menurut Pertamina sebenarnya tidak.
“Bahkan, keterangan dari Pertamina beberapa waktu lalu harga eceran tertinggi (HET) yang diberikan ke pangaklan tetap di kisaran Rp18 ribu per tabung. Kemudian, penyalurannya juga sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk wilayah Kalimantan, khususnya Kota Samarinad,” ungkap Yuyum sebagaimana melansir laman resmi Pemkot Samarinda.
Pemkot Samarinda Bakal Siapkan HET Elpiji Subsidi
Kendati harga yang dibeli warga saat ini bisa mencapai Rp27 ribu, lanjut Yuyum, Pertamina tidak mempunyai hak untuk mengatur harga tersebut ketika sudah di pasaran. Sehingga, melihat fenomena tadi, pemkot harus segera bertindak.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sekkot Samarinda Dadang Airlangga manambahkan, jika pemkot akan segera mengagendakan rapat teknis untuk membahas masalah gas melon ini. Supaya masalah terseut bisa teratasi dalam beberapa hari ke depan.
“Setidaknya melalui rapat nantik kita sudah menyiapkan petunjuk teknis penghitungan harga eceran tertinggi elpiji subsidi. Agar disparitas harga tidak terlalu tinggi,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pemantauan ke lapangan untuk melihat alur pendistribusian maupun penjualan gas elpiji 3 kg. (adv/diskominfokaltim/cha)
Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari