Pemkot Samarinda Lanjutkan Program Pro Bebaya di 2022, Siap Gelontorkan Rp199,2 Miliar

Devi Nila Sari
6 Views
Pemkot Samarinda saat luncurkan pilot project program pro bebaya. (Istimewa)

Pemkot Samarinda akan lanjutkan program pro bebaya di 2022. Dengan menyasar sebanyak 1.992 RT di Kota Tepian.

Akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda lanjutkan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro Bebaya) di 2022. Setelah sukses pada proyek pilot untuk 59 RT di 2021.

Adapun program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda ini ditargetkan terlaksana pertengahan Mei 2022 mendatang. Yang saat ini telah memasuki tahapan sosialisasi.

[irp]

Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Samarinda, Ridwan Tassa mengungkapkan selama masa sosialisasi ini, pihaknya akan memastikan kesiapan sumber daya pelaksana program tersebut di tiap kelurahan dan RT nya.

“Kita akan ketahui tim pelaksana dan pendamping yang akan mengerjakan program itu sudah siap. Baik dari sumber daya manusia dan pendukung lainnya,” terangnya, Kamis (14/4/2022).

Melalui program di tahun 2022, seluruh RT di Samarinda akan memperoleh alokasi dana sebesar Rp100 juta. Guna program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sepanjang satu tahun.

[irp]

Tahun 2022 Program Pro Bebaya Menyasar 1.9992 RT

Dengan jumlah RT di kota Samarinda sebanyak 1.992 RT, maka tahun 2022 ini pemkot harus menyediakan anggaran sekitar Rp 199,2 miliar untuk merealisasikan program tersebut.

Penggunaan  dana tersebut berupa pengusulan program dari setiap RT kepada kelurahan. Nanti pelaksanaan program maupun pengawasana akan dilakukan oleh yang pelaksanaannya akan kelompok masyarakat (Pokmas) yang dibentuk di tingkat kelurahan.

“Untuk penggunaan dananya sesuai ketentuan perwali yang kita susun,” ujarnya.

[irp]

Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Samarinda, Arif Surochman menambahkan, pada tahun 2021 Pemkot Samarinda telah menerapkan program ini di 59 RT sebagai percontontahan. Melalui proyek pilot tersebutm, setiap RT yang meneriman dana program sebesar Rp100 juta telah menggunakannya untuk berbagai program.

Dalam bentuk sarana dan prasarana di masing-masing lingkungan. Seperti perbaikan saluran drainase perumahan, pengadaan CCTV hingga perbaikan jalan di permukiman.

“Sebanyak 60 sampai 70 persen untuk kegiatan pembangunan infrastruktur skala mikro di lingkungan masing-masing. 30 sampai 40 persen dananya untuk program pemberdayaan masyarakat,” ungkap Arif.

[irp]

Setelah melakukan sosialisasi, masyarakat dapat mulai menjalankan pengadaan program di Mei mendatang.

“Perwalinya sudah ada. Kami juga sudah siapkan buku saku sebagai panduan untuk memudahkan masyarakat menjalankan program di lapangan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Pewarta

Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *