Pemprov Kaltim terus mendorong pemerataan akses internet gratis hingga pelosok desa melalui program Internet Desa Gratis, dengan memanfaatkan fiber optik dan tenaga surya untuk wilayah tanpa listrik.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Luasnya wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan akses internet. Tak hanya itu, sebanyak 58 desa di Kaltim hingga kini bahkan masih belum teraliri listrik.
Kondisi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kaltim, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di tengah wilayah provinsi tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, menegaskan bahwa seluruh masyarakat desa di Kaltim harus bisa menikmati akses internet sebagai bagian dari hak dasar mereka terhadap informasi dan teknologi.
Melalui program Internet Desa Gratis, Pemprov Kaltim berupaya mengatasi kendala infrastruktur ini. Jaringan internet akan disediakan menggunakan kabel fiber optik. Sementara untuk daerah yang belum terjangkau jaringan kabel dan listrik, akan dibantu dengan perangkat berbasis tenaga surya.
Baca Juga
“Kebijakan ini diharapkan dapat menekan biaya akses internet, terutama di desa-desa yang belum memiliki jaringan listrik,” ujar Sri Wahyuni dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian se-Kaltim di Ballroom Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Kamis (15/5/2025).
Sri Wahyuni juga menekankan pentingnya percepatan program ini, karena internet dapat membuka akses informasi dan mempercepat pembangunan sumber daya manusia di wilayah terpencil.
Ia pun meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim untuk bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan program ini, termasuk dalam hal supervisi, pendampingan, dan pengawasan.
“Dengan sinergi yang kuat, kami optimistis program ini dapat berjalan optimal dan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id
