Penyuluhan Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba yang digelar PT PAMA bekerjasama dengan BNNK Bontang ini bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – PT Pamapersada Nusantara (PAMA) melalui Corporate Social Responsibility (CSR) bekerjasama dengan Badan Nasional Narkotika Kota (BNNK) Bontang menggelar Sosialisasi Penyuluhan Narkoba. Mengusung tema Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Pelajar, kegiatan ini berlangsung di SD Islam Nurul Fatah, Jalan Kapal Selam 3 RT 15, Loktuan, Bontang Utara, Jumat (31/5/2024).
Sosialisasi diikuti sekira 83 siswa mulai dari kelas 4-6 SD dan 15 guru di sekolah pimpinan Setiyoko Waluyo tersebut. Langkah tersebut merupakan pencegahan sebagai upaya untuk selalu mengingatkan agar waspada agar tidak terjerumus narkoba, terutama di kalangan pelajar. Kegiatan penyuluhan ini juga merupakan gerakan yang dilakukan dalam rangka menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) pada 26 Juni 2024 mendatang.
Departemen Head PT Pamapersada Nusantara Distrik Indominco Yasser Pramana mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan, khususnya di Kota Bontang. Juga bentuk dukungan kepada program Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk memerangi penyebaran narkoba khususnya dikalangan pelajar.
“Kegiatan ini adalah bentuk implementasi dari lima pilar CSR perusahaan yang salah satunya mengenai pendidikan dan kesehatan,” ungkapnya kepada wartawan Akurasi.id, Jumat (31/5/2024).
Baginya, kegiatan positif seperti ini akan memberikan dampak yang baik, sebagai langkah pencegahan penyebaran penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar.
Ia berharap dengan pemberian pemahaman kepada pelajar terkait bahaya narkoba, dan pemberian arahan. Anak tidak mudah terjerumus terhadap penyalahgunaan narkoba. Selain itu, para pelajar akan lebih berhati-hati dan menghindari kemungkinan mengkonsumsi barang terlarang tersebut.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah, perusahaan, dan masyarakat secara umum. Agar anak-anak terhindar dari penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BNNK Bontang Lulyana Ramdani mengatakan, saat ini penyalahgunaan narkoba telah menjalar ke semua kalangan. Akan tetapi Secara data, pelajar di Bontang sampai saat ini belum sampai ditemukan terjerumus dalam penggunaan narkotika.
“Namun, kebanyakan kasus para pelajar kita itu penggunaan obat batuk sachet dicampur Kratingdeng (koteng). Sedangkan, pengguna narkotika kebanyakan merupakan para pekerja. Sebab, faktor ekonomi yang menyebabkan pekerja lebih mudah mengakses barang tersebut,” katanya.
Maka dari itu, pihaknya berupaya agar anak-anak pada tahap SD tidak mengenal penggunaan narkoba. Juga mengetahui langkah-langkah menghindari terjerumus kedalamnya. Termasuk menghindari jajanan-jajanan yang tidak baik.
“Sebenarnya, untuk anak SD mereka kebanyakan masih belum tau apa itu narkoba. Maka, dapat dicegah salah satunya dengan mengajari dan menjauhkan mereka dari oknum-oknum yang memberikan makanan gratis. Apalagi jika itu dari orang yang tidak dikenal,” katanya.
Untuk dikalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), metode yang digunakan berbeda. Mereka sudah perlu dikenalkan tentang narkoba, dan mengarahkan mereka dalam memilih pergaulan dan hal-hal lainnya yang harus mereka hindari.
“Kita juga menhimbau agar orangtua lebih peka terhadap sesuatu yang dikonsumsi oleh anak mereka,” tambahnya. Ia juga menjelaskan bahwa, pengaruh seorang anak terjerumus yakni akibat pergaulan, dan ketahanan keluarga.
“Anak perlu diarahkan pada kegitan yang positif, seperti lomba antar pelajar dan lainnya, agar mereka lebih produktif,” ucapnya.
Disisi lain, Ketua Yayasan SD Nurul Fatah Setiyoko Waluyo mengatakan, ia sangat mengapresiasi kegiatan kerjasama terkait sosialisasi yang diberikan oleh perusahaan dan BNNK. Pengetahuan yang diberikan pada pelajar, salah satunya tentang tidak bolehnya menerima barang atau makanan dari orang tidak dikenal itu adalah langkah proteksi yang perlu dipahami oleh anak.
“Maka para siswa juga jadi sadar, kalau ada orang tidak dikenal memberikan sesuatu, itu bisa berbahaya,” imbuhnya. Ia juga mengakui pemberian materi sangat kreatif dalam melibatkan siswa aktif dalam sosialisasi.
“Sebagai pendidik kita sadar harus menciptakan generasi yang unggul, salah satunya yakni bersih dari narkoba yang dapat merusak masa depan anak,” pungkasnya.
Untuk itu, dirinya mengucapkan terima kasih kepada PT Pamapersada Nusantara yang telah melakukan kerjasama melakukan sosialisasi penyuluhan hari ini. Begitu juga BNNK yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.
“Kami ucapkan terimakasih, semoga kegiatan hari berkah dan bernilai pahala bagi kita semua,” ucap Setiyoko. (adv/ptpamapersada/nur/uci)
Penulis: Nuraini
Editor: Suci Surya Dewi