Pemerinda Desa Sumber Sari baka melakukan sejumlah pembenahan pada destinasi wisata pendakian Puncak Bukit Biru. Selain untuk menarik wisatawan, juga agar wisatawan merasa lebih nyaman.
Kaltim.akurasi.id, Kutai Kartanegara – Pemerintah Desa Sumber Sari di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartangera, semakin melek akan pentingnya peran pariwisata di daerah. Mereka berencana melakukan sejumlah pembenahan pada destinasi wisata pendakian Puncak Bukit Biru.
Puncak Bukit Biru memang merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak tidak jauh dari Tenggarong. Kawasan tersebut kerap dijadikan wisatawan sebagai tempat mendaki maupun berkemah. Untuk sekedar menanti indahnya sun rise maupun pemandangan Kota Tenggarong dan aliran Sungai Mahakam dari ketinggian.
Kepala Desa Sumber Sari Sutarno mengatakan, pembenahan Bukit Biru akan masuk dalam Program Desa Sumber Sari. Pemerintah desa berencana mengubah puncak bukit biru menjadi bumi perkemahan bagi wisatawan. “Jadi nanti di wisata Bukit Biru yang ditambahkan itu ada bumi perkemahan,” kata dia sebagaimana melansir laman resmi Pemkab Kukar.
Berbagai fasilitas akan dibangun di kawasan wisata Bukit Biru tersebut. Seperti gazebo sebagai tempat bersantai bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana pegunungan puncak. Jalur menuju puncak juga akan diperbaiki, guna memudahkan pendaki.
Baca Juga
“Nantinya juga ada dibuat tangga, terus semacam tempat selfie dan papan nama,” sebutnya.
Biaya Pembenahan Berasal dari Desa dan Swadaya
Sutarno menyebut, pihaknnya juga bakal melengkapi fasilitas penerangan, supaya pelancong merasa aman dan nyaman saat berkemah di malam hari. Penambahan sejumlah fasilitas di puncak Bukit Biru akan menggunakan anggaran desa dan secara swadaya oleh masyarakat setempat.
“Dari desa menganggarkan, dari swadaya warga juga ada,” jelasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Bukit Biru merupakan salah satu destinasi wisata pendakian. Puncak gunung ini tercatat memiliki ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Untuk bisa mencapai puncak, para pendaki harus berjalan kaki dan menempuh jarak sepanjang satu kilometer.
Tapi jalur tersebut tak mudah untuk dilalui oleh pendaki karena semakin mendekati puncak gunung, semakin banyak rintangan yang dihadapi oleh pendaki. Termasuk jalur terjal dan di sisinya terdapat jurang yang cukup dalam. (adv/diskominfokaltim/mj)
Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari