Sekprov Kaltim mengharapkan UMKM daerah menangkap peluang adanya gerakan afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI). Sebab, dapat mendorong pertumbuhan perekonomian lokal melalui pembelian barang-barang lokal.
Akurasi.id, Samarinda – Pemprov Kaltim telah berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan perekonomian lokal. Salah satunya melalui gerakan afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI). Sebagai upaya dalam mendorong penggunaan produk-produk usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) daerah.
Sekprov Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, dengan aksi afirmasi BBI, UMKM sebagai penopang perekonomian Indonesia juga akan mendapat dampak yang positif. Dimana keberadaannya di Kaltim jumlahnya ribuan termasuk koperasi, yang juga telah menyerap tenaga kerja.
[irp]
“Dalam mendukung aksi afirmasi BBI, kami sudah membentuk Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Melalui tugasnya nanti, kita akan memberdayakan UMKM sekaligus mendorong untuk berkompetisi secara online dalam penyedia barang,” kata Sri Wahyuni usai memimpin rapat Sosialisasi tugas Tim P3DN Provinsi Kaltim, Selasa (5/4/2022) kemarin. Sebagaimana mengutip laman resmi Pemprov Kaltim.
Sri menambahkan, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk UMKM, dan koperasi, dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dan setiap daerah wajib 40 persen dari APBD menggunakan produk UMKM, koperasi dari masing-masing daerah.
“Ini kesempatan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah maupun koperasi yang jumlahnya ribuan untuk mengambil peluang secara online. Untuk bisa berkontribusi dalam penyedia barang, apalagi sudah ada e-katalog, maupun toko daring,” ujarnya.
[irp]
Namun demikian, Sri berharap para pelaku mikro maupun koperasi harus siap secara administrasi. Karena tidak ada lagi verifikasi, tetapi setiap pelaku usaha ketika melakukan pendaftaran bisa tayang. Karena UMKM akan melakukan transaksi dengan instansi maupun lembaga yang memerlukan pertanggungjawaban.
“Oleh karena itu, melalui Disperindagkop Kaltim kami terus mendorong UMKM untuk bisa masuk e-katalog. Sehingga bisa berkontribusi dalam peningkatan produk dalam negeri. Khususnya produk-produk lokal di daerah,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor: Devi Nila Sari