Tingkatkan Kualitas Pertanian, Dinas Pertanian PPU Bakal Terapkan “Smart Farming”

Devi Nila Sari
3 Views
Ilustrasi teknologi pertanian modern. (Istimewa)

Dinas Pertanian PPU kerja sama engan Korea Selatan dalam penerapan “smart farming”. Guna meningkatkan kualitasi pertanian di PPU.

Kaltim.akurasi.id, PPU – Dinas Pertanian Penajam Paser Utara (PPU) lakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Korea Selatan untuk penerapan konsep smart farming untuk teknologi pertanian belum lama ini.

Kerja sama ini dilakukan untuk menunjang sektor pertanian PPU baik dari segi produktivitas maupun keberlanjutan lingkungan. Bertujuan untuk mengimplementasikan konsep Smart Farming, yang dikenal sebagai “pertanian pintar”.

Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto mengatakan, smart farming merupakan inovasi besar yang bertujuan untuk merubah cara petani di PPU bekerja. Dengan teknologi ini, petani tidak lagi mengandalkan metode tradisional yang selama ini mereka gunakan, tetapi akan mulai menerapkan teknologi modern yang lebih canggih.

“Petani pintar atau smart farming adalah langkah ke depan yang akan meningkatkan produktivitas secara signifikan. Dengan tetap mengedepankan prinsip ramah lingkungan,” kata Andi.

Menurutnya, teknologi yang akan diperkenalkan melalui kerja sama ini meliputi penggunaan sensor, drone, serta perangkat lunak pengelolaan pertanian. Yang dapat memonitor dan mengoptimalkan berbagai aspek produksi.

“Petani akan memiliki kendali penuh terhadap kondisi tanamannya. Mereka bisa mengatur irigasi dan pemberian pupuk berdasarkan data yang diperoleh secara real-time, sehingga produktivitas pertanian bisa dioptimalkan dengan lebih baik,” jelas Andi.

Sektor Pertanian PPU Disiapkan untuk Penuhi Kebutuhan Pangan Lokal dan IKN

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil panen. Mendukung ketahanan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini dibangun.

“Kami ingin hasil produksi pertanian di PPU tidak hanya memenuhi kebutuhan internal daerah, Tetapi juga berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan di IKN,” katanya.

Kerja sama dengan Korea Selatan ini diharapkan mulai terealisasi secara penuh pada tahun 2026. Untuk itu, pihaknya akan mempersiapkan segala infrastruktur dan sumber daya yang dibutuhkan.

“Pelaksanaan program ini membutuhkan perencanaan matang. Termasuk dalam menciptakan desa-desa yang menjadi sumber pangan. Salah satu fokus utama kami adalah meningkatkan produksi hortikultura dan pangan lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan dalam skala besar,” ujarnya.

Menurut Andi, proses implementasi akan dimulai dengan memperkenalkan teknologi canggih pada desa-desa sumber pangan yang ada di PPU.

“Kami akan melibatkan para petani dalam pelatihan dan pendampingan. Agar mereka mampu mengoperasikan teknologi pertanian baru ini,” tambahnya.

Andi menyebut, salah satu teknologi yang akan diadopsi adalah green house modern, yang mampu mengatur suhu dan kondisi udara secara otomatis.

“Misalnya, untuk tanaman sayur, nantinya tidak lagi ditanam di lahan terbuka, tetapi menggunakan greenhouse dengan teknologi terbaru. Dengan pengaturan suhu dan kelembapan yang terkontrol, produksi akan lebih konsisten, dan kualitasnya lebih baik,” tutupnya. (Adv/diskominfoppu/zul)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *