Harga Beras di Samarinda Melambung, Tiap Pekan Naik Rp2.500 per Kilogram

Devi Nila Sari
14 Views
Harga beras di Samarinda melambung, naik Rp2.500 tiap pekan. (Istimewa)

Dalam beberapa bulan terkakhir, harga beras di Samarinda terus melambung. Tiap pekan diperkirakan naik Rp2.500 per kilogramnya.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dalam beberapa bulan terakhir, harga beras di Samarinda terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga beras ini terus dirasakan masyarakat setiap pekan, bahkan sejak Oktober 2023 lalu.

Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga beras setiap pekannya disebut mencapai Rp2.500 per kilogram. Tak pelak, persoalan ini membuat masyarakat kian tercekik. Apalagi beredar kabar bahwa harga beras masih akan naik ke depannya.

Seperti yang disampaikan oleh Muhammad Ridwan (37), salah satu pedagang beras di Pasar Segiri. Ia mengungkapkan, selama tiga bulan terakhir, hampir setiap hari harga beras mengalami lonjakan.

“Dari tiga bulan terakhir hampir setiap hari naik kisaran Rp100 rupiah per kilogram, jadi kalau tiap minggu bisa naik di kisaran Rp2.500 rupiah per kilogram,” kata Ridwan kepada wartawan Akurasi.id, Sabtu (17/02/2024).

Ia menyampaikan, misalnya saja beras merek Cap Jempol. Biasanya harga normal Rp290 ribu sampai Rp310 ribu per karung ukuran 20 kilogram. Sekarang setelah harga naik, mencapai Rp375 ribu sampai Rp380 ribu.

“Naik sekira Rp80 ribu hingga Rp100 ribu dari harga beberapa bulan lalu. Bukan hanya merek Jempol, tapi semua merek lainpun naik secara merata,” tambahnya.

Menurut Ridwan, kondisi ini terjadi akibat gagal panen petani. Sehingga, pasokan stok beras yang masuk ke Samarinda berkurang. Sementara, pasokan beras untuk Ibu Kota Provinsi Kaltim ini masih mengandalkan pasokan dari Sulawesi.

“Banyak daerah yang tak menanam atau gagal panen. Dari gagal panen membuat stok barang menipis sehingga harganya naik,” tuturnya.

Meski Harga Beras Terus Naik, Penjualan Tetap Stabil

Kendati harganya naik, lanjut dia, hal ini tidak mempengaruhi penjualannya. Sebab, masyarakat akan tetap membeli, karena beras merupakan kebutuhan pokok. Hanya saja, tak jarang ia mendapati keluhan hati masyarakat karena harga beras terus terusan melonjak.

“Ini kan kebutuhan pokok pastinya tetap di beli, cuma banyak yang mengeluh kenapa harganya naik terus. Kami sebagai pedagang juga bingung, karena dapatnya harga sekian. Tidak mungkin kami jual lebih murah dari harga pasar,” tambahnya.

Tak hanya dikeluhkan masyarakat umum, para perantau pun turut menjerit karena kenaikan harga beras yang terjadi terus-menerus. Seperti yang disampaikan oleh Anita (21), seorang mahasiswi yang menuntut ilmu di Universitas Widyagama Samarinda dan tinggal di Jalan Pramuka.

Ogah membeli beras kiloan karena dianggap lebih mahal. Ia pun mengaku selalu membeli beras dalam ukuran lima kilogram untuk kebutuhan satu bulan.

“Biasanya saya beli di toko mini market di Pramuka, dengan harga Rp79 ribu rupiah. Kini naik jadi Rp81.500 rupiah untuk beras ukuran 5 kilogram,” ungkap Anita saat dikonfirmasi Akurasi.id.

Anita berharap, pemerintah bisa turun tangan untuk menurunkan harga beras. Mengingat, saat ini harga barang serba naik.

“Bagi saya ini terlalu mahal, saya harap harga beras bisa turun,” harapnya.

Sebagai informasi, melansir laman resmi Dinas Pedagangan (Disdag) Samarinda, harga beras Bengawan saat ini dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram dan beras Dolog Rp11.500 per kilogram. (*)

Penulis: Murdiono
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *