Imunisasi Rotavirus diberikan secara gratis di puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di seluruh Indonesia termasuk Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Diare masih menjadi momok bagi kesehatan anak-anak di Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur. Penyakit ini tak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi membawa komplikasi serius, bahkan kematian.
Berita baiknya, kini ada senjata ampuh untuk memerangi diare pada bayi, yaitu Imunisasi Rotavirus (RV). Vaksin ini telah resmi dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional sejak tahun 2022 dan di Kalimantan Timur sejak tahun 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Jaya Mualimin mengatakan, Rotavirus dan E Coli merupakan dua penyebab utama diare berat pada anak di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan bahwa 9,8 persen balita di Indonesia mengalami diare.
“Diare juga dapat menyebabkan stunting pada anak karena zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh kembang hilang akibat infeksi diare berulang,” imbuhnya di Samarinda, Selasa (11/6/2024).
Baca Juga
Lebih lanjut ia menjelaskan, penelitian menunjukkan bahwa Rotavirus merupakan penyebab utama diare cair akut pada balita yang dirawat inap.
“Pemberian Imunisasi Rotavirus terbukti efektif dalam menurunkan angka kasus diare dan kematian balita akibat diare. Di Meksiko dan Brazil, penurunan angka kematian balita akibat diare mencapai 46 persen dan 22 persen setelah program imunisasi RV dilaksanakan,” jelasnya.
Imunisasi Rotavirus diberikan secara gratis di puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di seluruh Indonesia termasuk Kaltim. Vaksin ini diberikan kepada bayi usia 2 bulan hingga maksimal 4 bulan dengan 3 dosis, dengan jarak minimal 4 minggu antar dosis.
“Orang tua diimbau untuk membawa anak-anak mereka ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan Imunisasi Rotavirus,” ujarnya.
Imunisasi Rotavirus merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia. Dengan cakupan imunisasi yang tinggi, diharapkan diare pada bayi dapat ditekan dan angka kematian balita akibat diare dapat diturunkan.
“Mari bersama kita wujudkan generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas dari diare,” pungkas Jaya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id
