Angka kemiskinan di Samarinda menurun dari 4,81% (2023) menjadi 4,30% (2024), didukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8,64%. Namun, Wali Kota Andi Harun menyoroti tantangan besar di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan akibat keterbatasan APBD.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Angka kemiskinan di Kota Samarinda menunjukkan tren penurunan. Pada tahun 2023, persentase penduduk miskin mencapai 4,81%, sementara pada tahun 2024 angka tersebut turun menjadi 4,30%. Penurunan ini seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Tepian—sebutan lain Samarinda—di tahun 2024.
Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat memberikan sambutan dalam perayaan HUT Kota Samarinda ke-357 di GOR Segiri, Selasa (21/1/2025).
Andi Harun mengungkapkan bahwa selain penurunan angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi Samarinda juga menunjukkan peningkatan signifikan.
“Pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III tahun 2024 mencapai 8,64 persen, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 5,05 persen,” jelas Andi Harun.
Baca Juga
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Samarinda juga mengalami peningkatan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
“IPM kita pada tahun 2024 mencapai 83,11, meningkat 0,5 poin dibandingkan tahun sebelumnya (82,61), dan jauh di atas rata-rata nasional sebesar 75,02,” ungkapnya.
Meski demikian, Andi Harun menekankan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga
“Persoalan ini menjadi semakin kompleks mengingat kebutuhan yang harus dipenuhi sering kali tidak sebanding dengan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” terangnya.
Untuk itu, Pemkot Samarinda akan fokus pada dua hal utama. Pertama, menjaga kualitas pelayanan publik tetap prima. Kedua, mengoptimalkan pendapatan daerah secara paralel.
“Apa yang kami laksanakan untuk pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi (pro growth), menciptakan dan memperluas lapangan kerja (pro job), mengurangi kemiskinan (pro poor), serta mendukung terciptanya lingkungan yang lebih baik (pro environment),” tegas Andi Harun. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id