Sabtu , April 20 2024

Pria Hidung Belang Mangsa Empuk Penipuan Prostitusi Online, Polisi Minta Korban Tak Malu Melapor

Loading

Pria Hidung Belang Mangsa Empuk Penipuan Prostitusi Online, Polisi Minta Korban Tak Malu Melapor
Pria hidung belang mangsa empuk penipuan prostitusi online, Polisi minta korban tak malu melapor (ilustrasi)

Pria hidung belang mangsa empuk penipuan prostitusi online, Polisi minta korban tak malu melapor. Polisi mengetahui ada warga Bontang yang menjadi korban penipuan prostitusi online, namun sang korban enggan membuat laporan.

Akurasi.id, Samarinda – Kemajuan teknologi mempengaruhi cara manusia terinteraksi, termasuk transaksi. Teranyar, transaksi prostitusi kini juga bertransformasi. Beberapa aplikasi pesan instan disalahgunakan untuk menjaring pria hidung belang yang haus akan kepuasan nafsu sesaat.

Salah satunya Aplikasi MiChat, yang paling populer di dunia prostitusi online. Bahkan kaum tunasusila terang-terangan menjajakan dirinya di aplikasi tersebut. Namun sering berjalan waktu, pelaku kriminal melirik Michat sebagai aplikasi yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penipuan.

Dengan bermodalkan ponsel pintar, penjahat dengan mudah membuat akun dengan memasang foto-foto palsu wanita cantik. Hal itu yang digunakan sebagai pemancing pria hidung belang. Di Kota Bontang, aplikasi Michat pun banyak digunakan oleh masyarakat Bontang.

Jasa SMK3 dan ISO

Kabbag Humas Polres Bontang Suyono mengatakan, hingga sampai saat ini pihaknya belum pernah menerima laporan terkait adanya kasus penipuan di aplikasi Michat. Namun bukannya zero kasus, melainkan mereka yang menjadi korban enggan melaporkan penipuan itu ke pihak kepolisian.

“Sampai saat ini memang belum ada laporan terkait kasus penipuan di aplikasi Michat, tapi dari informasi masyarakat memang ada korbannya, tapi tak mau melapor,” jelasnya saat dikonfirmasi Selasa (13/7/2021). Suyono menerangkan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu warga Bontang yang menjadi korban untuk dapat melapor, sebab dengan adanya laporan pihaknya dapat mencari keberadaan oknum penipu tersebut.

“Ya kalau tidak ada yang melapor, kita belum bisa bertindak, tapi aplikasi itu tetap selalu kita pantau,” terangnya. Perwira berpangkat tiga balok emas itu meminta kepada warga Bontang agar segera melapor jika menjadi korban penipuan di aplikasi Michat, dan pihaknya siap menjaga identitas pelapor. “Mungkin saja korban malu untuk melapor, jadi jika ada kami akan menjaga identitas pelapor,” pungkasnya.

Baca Juga  Tak Jera! Pemuda Bontang Kembali Beraksi di Empat Lokasi, Uang sampai Motor Raib

Selain itu, tak ingin aplikasi Michat terus merajalela di Kaltim, Aliansi Pemuda Kaltim Membangun sempat melakukan aksi guna mempertanyakan fungsi penegakan hukum (kepolisian) dan pemprov Kalimantan Timur melalui instruksi Gubernur ke Kepala Dinas Kominfo untuk memutuskan mata rantai prostitusi online yang diduga marak dilakukan masyarakat Kaltim.

“Bahasa undang-undang telah membuka ruang untuk penegak hukum dan pemerintah untuk melakukan tindakan nyata terkait kegiatan prostitusi,” ucap Koordinator Lapangan, Hidayat saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Menurut Hidayat, aplikasi Michat yang berasal dari Tiongkok, di negara asalnya aplikasi tersebut digunakan untuk bertransaksi dagangan mereka. “Kalau di Indonesia, aplikasi ini malah menjadi tempat transaksi prostitusi, yang dilakukan di hampir seluruh penginapan,” jelasnya.

Aliansi Pemuda Kalimantan timur Membangun, menuntut Polda Kaltim, dan Pemerintah Provinsi mengungkap segala praktik prostitusi secara online di daerah Kaltim. “Kami minta Pemprov Kaltim untuk mendesak Menteri Kominfo untuk menutup seluruh aplikasi yang menyediakan prostitusi online,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid

cek juga!

Tak Jera! Pemuda Bontang Kembali Beraksi di Empat Lokasi, Uang sampai Motor Raib

Tak Jera! Pemuda Bontang Kembali Beraksi di Empat Lokasi, Uang sampai Motor Raib

Pemuda Bontang yang merupakan residivis kembali beraksi di empat lokasi berbeda. Dalam aksinya, uang, handphone, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page