Bekas Tambang Ilegal Ancam Warga Purwajaya, ESDM Kaltim Lakukan Peninjauan

Fajri
By
4 Views
Foto: Dinas ESDM Kaltim mengunjungi lokasi kejadian. (Istimewa)

Sebanyak 14 rumah di Loa Janan, Kutai Kartanegara, terdampak longsor dan banjir usai hujan deras mengguyur kawasan eks tambang ilegal. Dinas ESDM Kaltim turun langsung meninjau lokasi dan berkoordinasi untuk penanganan.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sebanyak 14 rumah di kawasan Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, terdampak longsor usai diguyur hujan berintensitas tinggi pada Senin (12/5/2025). Akibat kejadian tersebut, empat warga mengalami luka-luka—dua di antaranya luka berat dan harus dilarikan ke rumah sakit, sementara dua lainnya mengalami luka ringan.

Longsor yang terjadi juga menyebabkan banjir di kawasan sekitar, khususnya setelah salah satu titik longsor terbawa hingga ke Sungai Margamulya. Total ada empat titik yang terdampak dengan kategori kerusakan berat.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bambang Arwanto, mengungkapkan bahwa longsor ini diduga merupakan dampak dari aktivitas tambang ilegal yang pernah beroperasi di wilayah PT MSA sejak tahun 2000.

“Sebenarnya tambang itu sudah ditinggalkan sekitar lima sampai enam tahun lalu. Tapi karena tidak dilakukan reklamasi dengan baik, dampaknya masih terasa hingga sekarang,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan seluler, Selasa (13/5/2025).

Menurut Bambang, buruknya pengelolaan saat pembukaan lahan tambang menjadi faktor utama yang memperparah kerentanan wilayah tersebut. Hujan deras selama tujuh jam menyebabkan struktur tanah tak mampu menahan beban air, sehingga memicu longsor.

Hingga kini, belum ada pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban secara hukum karena tambang tersebut sudah lama tidak aktif.

Sebagai bentuk penanganan, Dinas ESDM Kaltim berkoordinasi dengan Dinas PUPR-Pera, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, BPBD, serta pemerintah kabupaten, kecamatan, dan desa. Mereka juga menggandeng Forum Pengembangan dan Pembelajaran Masyarakat untuk melakukan normalisasi sungai di lokasi terdampak.

“Kami harap, dengan kolaborasi pemerintah dan swasta, proses pemulihan bisa berjalan optimal,” tutupnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

TAGGED:
Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *