Tujuan field trip tersebut memberikan pengalaman langsung kepada siswa SMPN 9 Bontang terkait pembibitan sapi hasil inseminasi buatan dan pengolahan limbah kotoran sapi menjadi kompos organik.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – SMPN 9 Bontang melaksanakan program field trip atau outdoor study ke peternakan sapi “Sanggul Ibu” di Kelurahan Guntung. Kegiatan ini melibatkan perwakilan siswa dari ekstrakurikuler Green Generation dan menjadi pengalaman pertama mereka belajar langsung di peternakan.
Kepala SMPN 9 Bontang, Lilyn Indriyawati, menjelaskan, tujuan field trip tersebut yakni memberikan pengalaman langsung kepada siswa terkait pembibitan sapi hasil inseminasi buatan dan pengolahan limbah kotoran sapi menjadi kompos organik.
Lilyn menjelaskan Green Generation SMPN 9 Bontang bekerja sama dengan PT Kaltim Methanol Industri (KMI), dan peternakan sapi ‘Sanggul Ibu’ yang dikelola oleh Irawanto.
“Tujuan kegiatan ini, kami ingin siswa mendapatkan wawasan langsung mengenai praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” ungkapnya kepada Akurasi.id, Jumat (29/11/2024).
Peternakan sapi itu merupakan salah satu program binaan PT KMI, yang juga membawahi Bank Sampah Buncis Unik di Kelurahan Guntung. Biasanya, kegiatan siswa Green Generation difokuskan pada program menabung sampah organik setiap bulan.
Namun, pada kesempatan ini, siswa terjun langsung ke lapangan untuk mempelajari aspek lain dari pengelolaan limbah. Menurut Lilyn, siswa-siswi akan diberikan kesempatan berinteraksi langsung dengan sapi, termasuk memegang dan memahami perawatan hewan ternak tersebut.
“Tentu kami berharap dari kegiatan hari ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka untuk memahami pentingnya pengelolaan lingkungan secara langsung, bukan hanya teori,” paparnya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparuddin, turut mengapresiasi inisiatif ini. Ia mengatakan, Disdikbud pun mendorong pembelajaran berbasis pengalaman dan penguatan pendidikan karakter.
Menurutnya, melalui kegiatan seperti field trip, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman nyata yang menghubungkan pembelajaran di kelas dengan kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain untuk memperluas cakupan pembelajaran di luar kelas,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan harapan, agar kegiatan serupa dapat terus dikembangkan. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan sinergi yang baik antara dunia pendidikan dan dunia industri, seperti yang dilakukan PT KMI.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal dari kolaborasi yang lebih luas dalam mengintegrasikan pembelajaran lingkungan ke dalam kurikulum sekolah,” tutupnya. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi