Tarian berjudul “Ete Bontang Ongok Nusantara” akan dibawakan perwakilan siswa SMPN 3 akan tampil di YEFF tingkat Internasional. Dimana tarian ini mengangkat semangat, optimisme, dan kerjasama anak muda Kota Bontang.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Setelah berkali-kali gagal di ajang nasional, SMPN 3 Bontang kini membuktikan bahwa semangat juang tak pernah surut. Dua pelajarnya, Nur Asyifa dan Muhammad Risman, berhasil mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia di ajang Youth Educational Friendship Festival (YEFF) tingkat internasional yang akan diadakan di Bali pada 25-27 Oktober 2024.
Keberhasilan ini tidak datang dengan mudah. Sekolah yang selama bertahun-tahun kerap gagal menembus level nasional, terus berjuang dan tak pernah menyerah. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparuddin, mengapresiasi semangat pantang menyerah dari SMPN 3.
“Meski sering gagal di tingkat nasional, mereka terus berlatih, tidak pernah putus asa. Kini mereka berhak tampil di kancah internasional,” jelasnya saat dikonfirmasi media ini, di Aula Dispoparekraf Bontang, Rabu (25/9/2024).
Dalam lomba ini, kedua pelajar akan membawakan tarian berjudul “Ete Bontang Ongok Nusantara” yang mengangkat semangat, optimisme, dan kerjasama anak muda Kota Bontang. Tarian ini juga mengisahkan bagaimana mimpi insan muda dari pedalaman Kalimantan Timur (Kaltim) bisa menembus batas, mengatasi berbagai tantangan, dan mendayung asa menuju Indonesia Emas.
Melalui tarian yang mereka tampilkan, penonton akan disuguhi gambaran keindahan alam, pariwisata, serta budaya keseharian nelayan Bontang. Seperti aktivitas menangkap ikan dan memperkenalkan keanekaragaman laut yang mereka miliki. Semua ini dibalut dengan semangat menyongsong pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru.
Sebagai bagian dari tim tari, Muhammad Riswan, saudara kembar dari Muhammad Risman, turut serta sebagai cadangan. Meskipun tidak tampil utama, Riswan tetap diberangkatkan sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya selama latihan.
Disdikbud Bontang memberikan dukungan penuh, mulai dari akomodasi hingga persiapan keberangkatan tim tari ini. “Kami selalu mendorong sekolah-sekolah untuk terus berkarya. Kesempatan ini adalah bukti bahwa kerja keras dan dedikasi membuahkan hasil, meskipun harus melalui berbagai tantangan,” tambahnya.
Wakil Kepala Bidang (Kabid) Kurikulum SMPN 3 Bontang Rahayu Novita menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. Ia menyebut persiapan sudah dilakukan sejak Maret 2024 dengan latihan intensif setiap hari.
“Mereka telah berlatih tanpa henti, bahkan merancang kostum khas Kaltim untuk ajang ini. Ini adalah hasil dari perjuangan panjang dan kesungguhan mereka,” katanya.
Keberhasilan ini dianggap sebagai puncak dari upaya panjang SMPN 3 yang selama ini berjuang di berbagai kompetisi, meskipun beberapa kali gagal di tingkat nasional.
Namun, kegagalan tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus berlatih dan berkembang. Kini, berkat perhatian dan dukungan Disdikbud Bontang, mereka berhasil melangkah lebih jauh hingga ke ajang internasional.
“Kami berharap mereka bisa membawa pulang prestasi yang membanggakan. Ini adalah bukti bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, tapi justru awal dari pencapaian yang lebih besar,” tutup Wakil Kepala Sekolah. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)
Pewarta: Rae
Editor: Suci Surya Dewi