Menurut Andi Harun, isu krisis pangan mencuat karena ada beberapa pihak yang ingin merusak suasana. Karena saat ini merupakan ekor tahun politik.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Harga beras yang melonjak naik beberapa waktu terakhir kerap menjadi buah bibir. Hal ini diberitakan dari media lokal hingga nasional. Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun menepis isu tersebut.
“Banyak diberitakan, jika di nasional saat ini terjadi krisis beras. Itu hoaks. Saya sampaikan kepada kita semua jika stok beras Samarinda aman sampai Juni,” ungkapnya di Samarinda pada Rabu (6/3/2024).
Ia pun meminta agar masyarakat berhati-hati dalam membaca berita, menonton youtube, dan mendengarkan podcast yang membahas terkait krisis beras di Indonesia.
Awak media pun turut dalam perhatiannya, kata Politisi Gerindra ini, media sebagai penyebar informasi harus berhati-hati agar tidak memperpanjang berita yang tidak benar.
Menurutnya, isu ini mencuat karena ada beberapa pihak yang ingin merusak suasana. Karena saat ini merupakan ekor tahun politik.
Sebagai upaya untuk mengantisipasi krisis pangan dan kenaikan harga beras, Pemkot samarinda beserta kapolres beserta dandim terus memeriksa dan berkoordinaasi. Baik itu terkait stok maupun hartaharta yang beredar di pasaran.
“Jangankan naik 1000, naik Rp100 sampai 200 saja saya langsung koordinasi dengan dinas pangan,” imbuhnya.
Ia menyebut pangan merupakan hal yang sangat penting. Karena saat situasi genting, krisis, bahkan perang, yang paling utama menjadi sorotan bukan peluru melainkan logistik.
“Sebab itu beras, pangan itu penting, orang bisa hidup walaupun tidak ada uang di dompet, tapi kalau beras tidak ada maka masalah,” tuturnya.
Hal ini ia sampaikan saat melakukan panen raya bersama Kelompok Tani Agrowisata melaksanakan Panen Raya Padi Sawah di Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Untuk lahan pertanian di Sambutan terdapat 130 hektar. Dari keseluruhan, sebanyak 30 hektar padi siap untuk dipanen. Di mana panen padi tersebut akan berlangsung secara bertahap dalam kurun waktu seminggu ke depan.
Sebanyak lima kelompok tani bekerja sama merawat dan menggarap padi di wilayah tersebut. Kelompok Tani Agrowisata, Rahmat Abadi, Bina Usaha, Pelita Berkat Mandiri, dan Berkat Usaha.
Diperkirakan, sebanyak 4,623 ton per hektar gabah kering dapat dipanen. Kemudian, dari 10 kilogram gabah, akan menghasilkan sebanyak 6 kilogram beras. Adapun jenis varietas padi yang akan dipanen tersebut, jenis Ciherang.
“30 hektar yang panen dan panennya berhasil hari ini. Kegiatan ini sangat membahagiakan bagi petani dan juga pemkot karena bisa turut serta membantu petani dan menjaga ketahanan pangan kita di Samarinda,” pungkasnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id