Bupati PPU Mudyat Noor menegaskan IKN tidak mungkin dibatalkan. Ia mengingatkan, jika pembangunan dihentikan, Indonesia berisiko jadi bahan tertawaan dunia dan kehilangan harga diri bangsa.
Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan dibatalkan, meski sejumlah agenda pembangunan mengalami penundaan. Menurutnya, pemindahan ibu kota negara adalah kebijakan nasional yang menjadi pertaruhan besar Indonesia di mata dunia.
“Kalau kita sih, artinya kebijakan itu ada di nasional. Tapi yang kita tahu, pembangunan infrastruktur enggak pernah stop. Makanya ini kan lagi proses lelang,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Mudyat memastikan wacana pembatalan IKN sama sekali tidak mungkin dilakukan. Penundaan, kata dia, masih dalam batas kewajaran. Namun, jika sampai dilakukan moratorium, hal itu akan menjadi persoalan serius bagi citra bangsa.
“Kalau itu dimoratorium, kabupaten dan provinsi ini jadi persoalan harga diri bangsa. Mana harga diri kita kalau tiba-tiba di-moratorium. Jadi bahan tertawaan dunia,” tegasnya.
Baca Juga
Meski demikian, ia menilai dampak penundaan pembangunan IKN terhadap PPU tidak terlalu signifikan. Kekhawatiran justru muncul jika pembangunan wilayah inti berhenti total sehingga berpotensi melahirkan “kota hantu”.
“Sebetulnya ya pasti enggak terlalu (berefek ke PPU). Yang paling berefek itu ya jadi kota hantu. Tapi saya yakin bahwa itu akan tetap berlanjut. Karena kalau sudah ditetapkan maka akan menjadi sebuah pertaruhan demi bangsa ini,” tandasnya. (*)
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id