Dongkrak UMKM, 50 Persen Isi Parsel Wajib Produk Lokal Samarinda

Rachman Wahid
2 Views
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Samarinda, Nurahmani, ketika diwawancarai terkait kebijakan isi parsel wajib produk lokal Samarinda. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Kebijakan isi parsel wajib produk lokal Samarinda tertuang dalam Surat Edaran Walikota Samarinda Nomor 500-210789/100.14 tentang Pengendalian Inflasi dalam peningkatan ekonomi UMKM.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Ramadhan dan saat jelang Hari Raya Idulitri, geliat ekonomi mulai terasa di Kota Samarinda. Salah satu tradisi yang identik dengan momen ini adalah bertukar parsel atau hampers. Menariknya, tahun ini Pemerintah Kota Samarinda mengeluarkan kebijakan baru yang mewajibkan minimal 50 persen isi parsel berisi produk lokal Samarinda.

Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Samarinda Nomor 500-210789/100.14 tentang Pengendalian Inflasi dalam peningkatan ekonomi UMKM dalam penggunaan produk parsel selama Ramadan dan jelang Lebaran.

Surat edaran ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi di Kota Samarinda selama Ramadan dan menjelang Lebaran. Serta, untuk percepatan pengembangan dan pembinaan serta promosi produk bagi para pelaku Usaha Kecil di Kota Samarinda.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Samarinda, Nurahmani, menjelaskan kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Wali Kota Samarinda sebelumnya, Nomor 500.2/4626/100.04 Tahun 2023.

“Kita ingin memanfaatkan momen Lebaran ini untuk membantu UMKM Samarinda,” ujarnya di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (26/3/2024).

Surat edaran ini ditujukan kepada para pelaku usaha, pengadaan parsel, perusahaan, pusat perbelanjaan, swalayan, perbankan, supermarket, kepala retail dan hotel dalam penjualan dan pembelian produk parsel/hampers/bingkisan.

Ia menjelaskan, tidak ada daftar pasti UMKM lokal yang harus menjadi produsen. Namun, pihak yang bersangkutan disebut sudah mengetahui mana saja UMKM yang sesuai.

“Kita ingin UMKM tidak hanya berpangku tangan, tapi juga aktif jemput bola mendatangi calon konsumen,” imbuhnya.

Wanita yang karib disapa Yama ini pun mengimbau agar UMKM tidak hanya menawarkan produk dalam bentuk hampers, tetapi juga produk satuan. Sehingga konsumen dapat menentukan sendiri isi hampers mereka.

“Namun jika ada calon konsumen yang ingin memesan dalam bentuk hampers, itu juga bisa dilakukan,” terangnya.

Kebijakan ini diambil karena kebiasaan saat Lebaran bertukar parsel. Sayangnya, kebanyakan dari isinya masih produk pabrik.

“Kita paham tidak semuanya bisa dipenuhi UMKM. Makanya kita tetapkan 50 persen barang lokal UMKM Samarinda,” pungkasnya. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *