Realisasi investasi PMA Kaltim tahun 2022 lalu mencapai Rp7,40 triliun. Dengan sektor pertambangan masih menjadi unggulan yang memberikan sumbangsih perekonomian yang cukup besar. Disusul sektor industri mineral non logam.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Subsektor pertambangan duduki peringkat pertama dalam capaian realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kalimantan Timur (Kaltim). Wajar jika pertambangan masih menjadi sektor unggulan yang menopang perekonomian Kaltim.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto, pada subsektor ini mendapatkan tambahan realisasi investasi yang sangat signifikan. “Ini terbesar, yaitu mencapai 515,91 juta US Dollar atau Rp7,40 triliun. Hampir 40,70 persen dari keseluruhan realisasi PMA di Kaltim,” ujarnya.
Pada subsektor lainnya yang juga memberikan kontribusi cukup besar untuk realisasi investasi di wilayah ini. Yakni Industri Mineral Non Logam. Pada sektor ini menyumbang sebesar 216,01 juta US Dollar atau Rp 3,09 triliun (17,06 persen).
Penyerapan Tenaga Kerja Paling Banyak di Sektor Perkebunan
Sementara untuk subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan, menyumbang sebesar 190,01 juta US Dollar atau Rp 2,72 (15,01 persen). “Secara keseluruhan terdapat sekitar 19 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMA pada tahun 2022,” jelasnya.
Baca Juga
Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan yang menyerap tenaga kerja Indonesia yang paling banyak. Setidaknya ada 9.379 tenaga kerja Indonesia. Jika dipresentasekan mencapai 51,57 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan realisasi investasi PMA.
“Pada subsektor ini juga ada penyerapan tenaga kerja asing, memang tidak sebanyak tenaga kerja Indonesia. Hanya 34 orang atau 8,85 persen,” tuturnya.
Presentase ini merupakan hitungan dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap dalam realisasi PMA di Kaltim pada tahun 2022. Selanjutnya subsektor pertambangan, menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 4.300 orang atau 26,47 persen.
Baca Juga
“Sedangkan untuk tenaga kerja asing ada 45 orang atau 11,72 persen dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap pada subsektor ini,” imbuhnya.
Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja Indonesia adalah subsektor Industri Makanan. Dengan serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.054 dengan presentase 6,49 persen, dari total jumlah tenaga kerja Indonesia. Dan dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap sebanyak 6 orang atau 1,56 persen tenaga kerja asing pada subsektor ini. (adv/dpmptspkaltim/nr/drh)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id