
Rudi Doviyanto menilai anggaran pariwisata Samarinda Rp4 miliar merupakan nilai yang sangat kecil. Padahal, dengan anggaran yang memadai mampu mendorong perkembangan pariwisata dengan lebih baik.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sebagai Ibu Kota Kalimantan Timur (Kaltim), Samarinda digadang-gadang akan meraih penghasilan dari sektor jasa dan perdagangan. Apalagi dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Tanah Benua Etam, nama lain Kaltim.
Keberadaannya menorehkan harapan besar sebagai magnet yang akan memberikan segudang manfaat bagi daerah sekitar. Salah satunya dalam sektor pariwisata.
Sektor yang kaya potensi dan belum tergarap maksimal ini dinilai mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Dengan pemikiran, warga membutuhkan tempat wisata atau hiburan untuk menghilangkan penat usai bekerja.
Sayangnya, dari anggaran Rp64 miliar yang dimiliki oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda, hanya Rp4 miliar yang dianggarkan untuk pengembangan pariwisata di Kota Tepian.
“Jumlah ini masih sangat kecil untuk mengembangkan wisata yang ada di Samarinda,” terang Sekretaris Komisi II DPRD Samarinda, Rusdi Doviyanto saat diwawancarai di Ruang Rapat Lantai 1 DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, pada Senin (10/3/2025).
Komisi II DPRD Samarinda Dorong Pembuatan Perda Destinasi Wisata
Ia menyebut, hal itu dapat menjadi kendala bagi perkembangan sektor ini. Padahal momen tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, ia mengatakan, jika Komisi II DPRD Samarinda menyarankan agar dibuatkan peraturan daerah (Perda) tentang destinasi wisata.
Regulasi ini diharapkan dapat menjadi dasar hukum dalam pengembangan pariwisata. Serta mendorong peningkatan alokasi anggaran bagi sektor tersebut.
Rusdi berharap, dengan adanya Perda destinasi wisata, pengembangan sektor pariwisata di Samarinda bisa lebih maksimal dan menjadi salah satu sumber utama peningkatan ekonomi daerah.
“Kami ingin mendukung Disporapar, khususnya bidang pariwisata, agar bisa mendapatkan tambahan anggaran. Dengan begitu, Samarinda bisa memiliki lebih banyak destinasi wisata yang berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD),” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari