Pemkot Bontang membentuk Pokja Khusus untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem dalam 100 hari kerja. Melibatkan perusahaan, strategi ini diharapkan mempercepat pengentasan kemiskinan. Mampukah langkah ini membawa perubahan nyata?
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Dalam upaya menuntaskan kemiskinan ekstrem dalam 100 hari kerja, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni bersama Wakil Wali Kota Agus Haris akan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Khusus Miskin Ekstrem.
Pokja ini akan melibatkan seluruh perusahaan di Bontang guna mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di kota tersebut.
Hal itu disampaikan Neni dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar di Halaman Parkir Kelurahan Loktuan, Senin (3/3/2025).
“Kami akan membentuk Pokja Khusus yang melibatkan perusahaan-perusahaan di Kota Bontang,” ujar Neni dalam sambutannya.
Pemkot Bontang menaruh perhatian serius terhadap angka kemiskinan di daerah ini. Saat ini, tercatat 178.000 jiwa atau 4,11 persen penduduk masuk kategori rentan miskin. Selain itu, ada 46 kepala keluarga (KK) miskin ekstrem dengan total 147 jiwa yang kondisi hidupnya semakin memprihatinkan.
Kelompok masyarakat ini dikategorikan miskin ekstrem karena tidak memiliki jamban atau memiliki anggota keluarga dengan disabilitas. Oleh karena itu, Pemkot berupaya menggandeng dunia usaha untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.
“Prihatin saja tidak cukup. Kita harus melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan perusahaan agar kemiskinan ekstrem bisa tertangani,” tegas Neni.
Sebagai langkah awal, Pemkot akan mengajak perusahaan-perusahaan di Bontang untuk terlibat langsung dalam penanganan kemiskinan ekstrem. Salah satu yang sudah berpartisipasi adalah PT Kaltim Nitrat Indonesia, yang bersedia menjadi orang tua asuh bagi 6 KK miskin ekstrem di Kelurahan Loktuan.
“Alhamdulillah, PT Kaltim Nitrat Indonesia saya minta menjadi orang tua asuh bagi 6 KK miskin ekstrem di Loktuan, dan mereka menyanggupi,” ungkap Neni.
Ia berharap langkah ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain agar turut serta dalam mendukung program Zero Miskin Ekstrem di Bontang.
Selain melibatkan perusahaan, Pemkot juga akan segera menggelar rapat percepatan pembentukan Pokja Khusus dengan berbagai pemangku kepentingan. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem di Kota Bontang.
“Ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan menjadi salah satu prioritas dalam 100 hari kerja kami ke depan,” jelasnya. (*)
Penulis : Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id