
Disperindagkop dianggap berkinerja baik selama pandemi. Dalam menangani masalah perekonomian, Disperindagkop Kaltim melakukan dua kebijakan dalam melakukan perbaikan perekonomian, terlebih selama pandemi Covid-19.
Akurasi.id, Samarinda – Disperindagkop dianggap berkinerja baik. Hal ini disampaikan Komisi II DPRD Kaltim. Pasalnya, tidak ada keluhan-keluhan signifikan yang disampaikan kepada anggota dewan.
Disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang, usai rapat dengar pendapat (RDP) terkait hibah lahan MAN 1, Senin (8/11/2021). Ia mengatakan, dalam menangani masalah perekonomian, pihaknya melihat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim sebagai mitra Komisi II melakukan dua kebijakan dalam melakukan perbaikan perekonomian, terlebih selama pandemi Covid-19.
Di antaranya, dengan memberikan bantuan stimulan kepada UMKM yang telah berjalan bahkan sejak tahun lalu. Kemudian, dengan melakukan pelatihan-pelatihan singkat tetapi secara intensif untuk meningkatkan kemampuan masyarakat.
“Sepertinya Disperindagkop juga cukup untuk melakukan penanganan-penanganan. Karena kalau ada keluhan-keluhan pasti ada sampai kepada kami, sampai saat ini juga belum ada keluhan yang signifikan,” ungkapnya.
Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi PDI -P ini mengakui, pihaknya belum melakukan evaluasi dalam setahun belakangan ini. Namun demikian, pihaknya melakukan pemantauan melalui laporan dari Bank Indonesia, Pemprov Kaltim, maupun media masa.
Selain itu, apabila ada keterlambatan dalam bantuan-bantuan stimulan tersebut maupun permasalahan lainnya, dikatakannya, biasanya masyarakat akan melaporkan hal itu kepada DPRD Kaltim dalam hal ini Komisi II. Namun, dalam setahun terakhir ini, wakil rakyat daerah pemilihan (Dapil) Kubar itu mengungkapkan, pihaknya belum menerima pengaduan-pengaduan seperti itu.
[irp]
Ia mengambil kesimpulan, bahwa bantuan stimulan tersebut berjalan dengan baik yang juga berimbas kepada perbaikan perekonomian masyarakat.
“Kalau dilihat seperti itu dan dijadikan indikator yang artinya cukup berjalan dengan baik, tentu memang tidak cukup karena terbatas juga oleh anggaran,” pungkasnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi